Pages

Sabtu, 09 Maret 2013


Angling Dharmo

Siapakah Anglingdharmo tersebut ? Apakah tokoh ini fiktif atau memang pernah eksis masih perlu dikaji lebih lanjut oleh para ahli. Namun yang pasti banyak versi tentang cerita Anglingdharmo ini. Salah satu versi yang berkembang di masyarakat Banten, Anglingdharmo meruapakan nama lain dari pendiri kerajaan Salakanagara yang bernama Aki Tirem. Kajian selengkapnya bisa di baca disini.
Sedangkan di Bojonegoro, sebuah kabupaten di Jawa Timur, masyarakatnya percaya bahwa bekas kerajaan Anglingdharmo (Malawapati) saat ini merupakan wilayah yang yang membentang mulai Bojonegoro (Rajekwesi) sampai sebagian Lamongan.
Sepertinya untuk Bojonegoro, Anglingdharmo dianggap tokoh yang eksis dan turut andil dalam sejarah Bojonegoro. Ini dibuktikan dengan diabadikannya beberapa hal yang terkait dengan tokoh yang satu ini. Nama Anglingdharmo diabadikan menjadi salah satu ruangan dalam pendapa kabupaten Bojonegoro. Nama kerajaan (Malawapati), istri (Setyowati) dan patihnya (Batik Madrim) diabadikan menjadi nama jalan. Bahkan belibis putih, yang diyakini sebagai penjelmaan Anglingdharmo, diabadikan menjadi nama objek wisata yaitu Taman Meliwis Putih.
Terlepas versi mana yang benar, jejak tokoh ini begitu terkenal Jawa Timur dan Jawa Barat. Di Jati Gede, terdapat situs yang namanya Curug Mas, dimana salah satunya terdapat makam Embah Dalem Panungtung Haji Putih Sungklanglarang, penyebar agama Islam dari Kesultanan Mataram dan makam pengikutnya yang bernama Angling Dharma. Selengkapnya dapat dibaca disini.
Di sebuah desa di Kediri, yaitu desa Banyakan ada sebuah nama yang dikenal sebagai Petilasan Angling Dharmo. Disamping itu, kisah Anglingdharmo merupakan salah satu lakon yang sering dipentaskan dalam pagelaran seni Ketoprak di Jawa Timur.
Dengan demikian, bagi saya sosok Anglingdharmo tidak perlu kita permasalahkan pernah eksis atau tidak dalam catatan sejarah negeri ini. Syukur-syukur para ahli bisa melakukan kajian mengenai tokoh ini. Yang terpenting adalah nilai luhur yang bisa kita ambil dalam setiap kisah yang menyertai tokoh ini. Bukannya malah menimbulkan protes rakyat Bali, terkait beberapa kisah dalam sinetron Angling Dharmo yang pernah ditayangkan Indosiar tidak terjadi lagi. Bagi sebagian masyarakat dan tokoh agama Hindu, cerita Angling Dharma dianggap telah menimbulkan keresahan sosial dan mengusik ketentraman serta kerukunan antarumat beragama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar