Angling Dharmo
Siapakah Anglingdharmo tersebut ? Apakah tokoh ini fiktif atau
memang pernah eksis masih perlu dikaji lebih lanjut oleh para ahli. Namun yang
pasti banyak versi tentang cerita Anglingdharmo ini. Salah satu versi yang
berkembang di masyarakat Banten, Anglingdharmo meruapakan nama lain dari
pendiri kerajaan Salakanagara yang bernama Aki Tirem. Kajian selengkapnya bisa
di baca disini.
Sedangkan di Bojonegoro, sebuah kabupaten di Jawa Timur,
masyarakatnya percaya bahwa bekas kerajaan Anglingdharmo (Malawapati) saat ini
merupakan wilayah yang yang membentang mulai Bojonegoro (Rajekwesi) sampai
sebagian Lamongan.
Sepertinya untuk Bojonegoro, Anglingdharmo dianggap tokoh yang eksis
dan turut andil dalam sejarah Bojonegoro. Ini dibuktikan dengan diabadikannya
beberapa hal yang terkait dengan tokoh yang satu ini. Nama Anglingdharmo
diabadikan menjadi salah satu ruangan dalam pendapa kabupaten Bojonegoro. Nama
kerajaan (Malawapati), istri (Setyowati) dan patihnya (Batik Madrim) diabadikan
menjadi nama jalan. Bahkan belibis putih, yang diyakini sebagai penjelmaan
Anglingdharmo, diabadikan menjadi nama objek wisata yaitu Taman Meliwis Putih.
Terlepas versi mana yang benar, jejak tokoh ini begitu terkenal Jawa
Timur dan Jawa Barat. Di Jati Gede, terdapat situs yang namanya Curug Mas,
dimana salah satunya terdapat makam Embah Dalem Panungtung Haji Putih
Sungklanglarang, penyebar agama Islam dari Kesultanan Mataram dan makam
pengikutnya yang bernama Angling Dharma. Selengkapnya dapat dibaca disini.
Di sebuah desa di Kediri, yaitu desa Banyakan ada sebuah nama yang
dikenal sebagai Petilasan Angling Dharmo. Disamping itu, kisah Anglingdharmo
merupakan salah satu lakon yang sering dipentaskan dalam pagelaran seni
Ketoprak di Jawa Timur.
Dengan demikian, bagi saya sosok Anglingdharmo
tidak perlu kita permasalahkan pernah eksis atau tidak dalam catatan sejarah
negeri ini. Syukur-syukur para ahli bisa melakukan kajian mengenai tokoh ini.
Yang terpenting adalah nilai luhur yang bisa kita ambil dalam setiap kisah yang
menyertai tokoh ini. Bukannya malah menimbulkan protes rakyat
Bali, terkait beberapa kisah dalam sinetron Angling Dharmo yang pernah
ditayangkan Indosiar tidak terjadi lagi. Bagi
sebagian masyarakat dan tokoh agama Hindu, cerita Angling Dharma dianggap telah
menimbulkan keresahan sosial dan mengusik ketentraman serta kerukunan antarumat
beragama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar