Pages

Selasa, 09 Juli 2013

aswaja sebagai manhajul fihr

Adab Perpakaian Pelajar Islam di Era Moderen Aswaja SEBAGAI MANHAJUL FIKR Oleh By Syahri. Dikalangan anak muda NU, terutama yang tergabung dalam wadah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, mulai meninggalkan etika dan estetika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak bisa membedakan mana yang benar, salah, baik dan buruk tetntunya menurut faham ahlussunnah waljama’ah. Pada mulanya perbincangan baru seputar pertanyaan, mengapa aswaja menghambat perkembangan intelektual masyarakat ? diskusi terhadap doktrin ini lalu sampai kesimpulan, bahwa kemandegan berfikir ini karena kita mengadopsi mentah-mentah bahwa aswaja secara “Qod’I” (kemasan praktis pemikiran aswaja). Lalu dicobalah membongkar sisi metodologi berfikirnya (Manhaj Al-fikr): Yakni cara berfikir yang menganggap prinsip Tawasuth (moderat), Tawazun (keseimbangan), dan Ta’adul (keadilan). Setidaknya prinsip ini bisa mengantarkan pada sikap keberagaman yang non tatharruf atau ekstrim kiri dan kanan. Latar Kultural Dan Politik Kelahiran Aswaja Selama ini yang kita ketahui tentang ahlusunnah waljama’ah adalah madzhab yang dalam masalah aqidah mengikuti imam Abu Musa Al Asyari dan Abu Mansur Al Maturidi. Dalam praktek peribadatan mengikuti salah satu madzhab empat, dan dalam bertawasuf mengikuti imam Abu Qosim Al Junandi dan imam Abu khamid Al Gozali. Kalau kita mempelajari Ahlussunnah dengan sebenarnya, batasan seperti itu nampak begitu simple dan sederhana, karena pengertian tersebut menciptakan definisi yang sangat eksklusif Untuk mengkaji secara mendalam, terlebih dahulu harus kita tekankan bahwa Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) sesungguhnya bukanlah madzhab, Aswaja hanyalah sebuah manhaj Al fikr (cara berpikir) tertentu yang digariskan oleh para sahabat dan muridnya, yaitu generasi tabi’in yang memiliki intelektualitas tinggi dan relatif netral dalam mensikapi situasi politik ketika itu. Meski demikian, bukan berarti dalam kedudukannya sebagai Manhaj Al fikr sekalipun merupakan produk yang bersih dari realitas sosio-kultural maupun sosio politik yang melingkupinya. Ahlusunnah tidak bisa terlepas dari kultur bangsa arab “tempat islam tumbuh dan berkembang untuk pertama kali”. Seperti kita ketahui bersama, bangsa arab adalah bangsa yang terdiri dari beraneka ragam suku dan kabilah yang biasa hidup secara peduli. Dari watak alami dan karakteristik daerahnya yang sebagai besar padang pasir watak orang arab sulit bersatu dan bahkan ada titik kesatuan diantara mereka merupakan sesuatu yang hampir mustahil. Di tengah-tengah kondisi bangsa yang demikian rapuh yang sangat labil persatuan dan kebersamaannya, Rosulullah diutus membawa Islam dengan misi yang sangat menekankan ukhuwah, persamaan dan persaudaraan manusia atas dasar idiologi atau iman. Selama 23 tahun dengan segala kehebatan, kharisma, dan kebesaran yang dimilikinya, Rosulullah mampu meredam kefanatikan qobilah menjadi kefanatikan agama (ghiroh islamiyah). Jelasnya Rosulullah mampu membangun persatuan, persaudaraan, ukhuwah dan kesejajaran martabat dan fitrah manusia. Namun dasar watak alami bangsa arab yang sulit bersatu, setelah Rosulullah meninggal dan bahkan jasad beliau belum dikebumikan benih-benih perpecahan, gendrang perselisihan sudah mulai terdengar, terutama dalam menyikapi siapa figure yang tepat mengganti Rosulullah (peristiwa bani saqifah). Perselisihan internal dikalangan umat Islam ini, secara sistematis dan periodik terus berlanjut pasca meninggalnya Rosulullah, yang akhirnya komoditi perpecahan menjadi sangat beragam. Ada karena masalah politik dikemas rapi seakan-akan masalah agama, dan ada juga masalah-masalah agama dijadikan legitimasi untuk mencapai ambisi politik dan kekuasaan. Unsur-unsur perpecahan dikalangan internal umat Islam merupakan potensi yang sewaktu-waktu bisa meledak sebagai bom waktu, bukti ini semakin nampak dengan diangkatnya Usman Bin Affan sebagai kholifah pengganti Umar bin Khottob oleh tim formatur yang dibentuk oleh Umar menjelang meninggalnya beliau, yang mau tidak mau menyisahkan kekecewaan politik bagi pendukung Ali waktu itu. Fakta kelabu ini ternyata menjadi tragedy besar dalam sejarah umat Islam yaitu dengan dibunuhnya Kholifah Usman oleh putra Abu Bakar yang bernama Muhammad bin Abu Bakar. Peristiwa ini yang menjadi latar belakang terjadinya perang Jamal antara Siti Aisyah dan Sayidina Ali. Dan berikut keadaan semakin kacau balau dan situasi politik semakin tidak menentu, sehingga dikalangan internal umat Islam mulai terpecah menjadi firqoh-firqoh seperti Qodariyah, Jabbariyah Mu’tazilah dan kemudian lahirlah Ahlus sunah. Melihat rentetan latar belakang sejarah yang mengiringi lahirnya Aswaja, dapat ditarik garis kesimpulan bahwa lahirnya Aswaja tidak bisa terlepas dari latar belakang politik. Aswaja Sebagai Manhaj Al-Fikr Melihat dari latar cultural dan politik sejarah kelahiran Aswaja, beserta ruang lingkup yang ada di dalamnya. Terminologi Aswaja yang sebagai mana kita pegangi selama ini, sehingga tidak jarang memunculkan paradigma jumud (mandeg), kaku, dan eksklusif atau bahkan menganggap sebagai sebuah madzhab dan idiologi yang Qod’i. Bagaimana mungkin dalam satu madzhab kok mengandung beberapa madzhab, dan bagaimana mungkin dalam satu idiologi ada doktrin yang kontradiktif antara doktrin imam satu dengan imam yang lain. Salah satu karakter Aswaja adalah selalu bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi, oleh karena itu Aswaja tidaklah jumud, tidak kaku, tidak eksklusif, dan juga tidak elitis, apa lagi ekstrim. Sebaliknya Aswaja bisa berkembang dan sekaligus dimungkinkan bisa mendobrak kemapanan yang sudah kondusif. Tentunya perubahan tersebut harus tetap mengacu pada paradigma dan prinsip Al-Sholih Wa Al-Ahslah. Karena itu menurut saya implementasi dari qaidah Al-Muhafadhoh Ala Qodim Al-Sholih Wa Al-Akhdzu Bi Al Jadid Alashlah. Adalah menyamakan langkah sesuai dengan kondisi yang berkembang pada masa kini dan masa yang akan datang. Yakni pemekaran relevansi implementatif pemikiran dan gerakan kongkrit ke dalam semua sector dan bidang kehidupan baik, aqidah, syariah, akhlaq, social budaya, ekonomi, politik, pendidikan dan lain sebagainya. Walhasil, Aswaja itu sebenarnya bukanlah madzhab. Tetapi hanyalah manhaj al-fikr atau paham saja, yang di dalamnya masih memuat beberapa aliran dan madzhab. Ini berarti masih terbuka luas bagi kita wacana pemikiran Islam yang transformatif, kreatif, dan inovatif, sehingga dapat mengakomodir nuansa perkembangan kemajuan budaya manusia. Atau selalu up to date dan tanggap terhadap tantangan jaman. Nah dengan demikian akan terjadi kebekuan dan kefakuman besar-besaran diantara kita kalau doktrin-doktrin eksklusif yang ada dalam Aswaja seperti yang selama ini kita dengar dan kita pahami dicerna mentah-mentah sesuai dengan kemasan praktis pemikiran aswaja, tanpa mau membongkar sisi metodologi berfikirnya, yakni kerangka berpikir yang menganggap prinsip tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), ta’adul ( keadilan) dapat mengantarkan pada sikap yang mau dan mampu menghargai keberagaman yang non ekstrimitas (tatharruf) kiri ataupun kanan. NILAI-NILAI ASWAJA YANG TOLERAN DAN ANTI EKSTREM Dalam sejarah tokoh pemikir Islam, kehadiran Abu Hasan al-Asya’ari dan Abu Manshur al-Maturidi, melalui pemikiran-pemikiran teologis kedua orang ini berhasil mempengaruhi pikiran banyak orang dan mengubah kecenderungan dari berpikir rasionalis ala Mu’tazilah kepada berpikir tradisionalis dengan berpegang pada sunnah Nabi. Asawaja dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti tawassuth, tawazun tasamuh mampu tampil sebagai sebuah ajaran yang berkarakter lentur, moderat, dan fleksibel. Dari sikap yang lentur dan fleksibel tersebut barang kali yang bisa mengantarkan paham ini diterima oleh mayoritas umat Islam di Indonesia. Untuk mewujudkan gerakan IPNU yang dinamis perlu pemahaman ulang setiap warga IPNU tentang makna IPNU yang dilahirkan oleh founding fathersnya melalui tiga aspek besar, yaitu ontologi IPNU, epistimologi IPNU dann aksiologi IPNU. Untuk menjelaskan makna ontologi (hakikat) IPNU dilahirkan, harus bertumpu pada semangat, cita-cita perjuangan NU serta cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai organisasi Pelajar IPNU harus tampil dengan karakteristik dan cirri khas organisasinya. Pada dasarnya akar epistemologi IPNU sudah terkandung dalam Prinsip Gerakan Pelajar yang menjadi garis perjuangannya, yaitu pembumian nilai-nilai ahl a-sunnah wa al-jama’ah dengan wajah barunya di atas. Basis ideologi itulah yang menjadi ruh organiasasi dalam rangka melakukan kerja-kerja peradabannya. Sedangkan aksiologi IPNU adalah penguatan gerakan pelajar dalam rangka melakukan perubahan sosial baik struktural maupun kultural. Perubahan struktural adalah perubahan yang dimulai dari perubahan sistem dan kebijakan public. Di sinalah kerja-kerja advokasi pelajar menemukan tempatnya. Dalam bidang pendidikan misalnya, bagaimana IPNU harus mendesakkan kebijakan-kebijakan yang memihak pada masyarakat arus bawah agar hak pendidikan mereka bisa terealisir. Sementara itu kerja-kerja kultural harus tetap dilakukan dengan melakukan penguatan individu pelajar dengan meningkatkan kapisitas intelektual, potensi diri dan profesionalitasnya. Kerja-kerja kultural ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari agenda IPNU masa depan, tentu dengan landasan ideologis yang penulis tawarkan. Di sini jugalah IPNU harus melakukan pencerahan intelektual bagi para kadernya yang sesuai dengan konteks zaman.

Senin, 08 Juli 2013


SCHEDULE OF DIPLOMA SERIBUDUA No Day Lesson Time Teacher 1 Monday - thursday Pronunciation Mandi, masak, dluha Reading Writing Taking rest Mandarin Alfiyah Praying asar Alfiyah Praying magrib Betty Translation 05.30 - 06.30 06.30 - 07.30 07.30 - 09.00 09.00 - 10.30 10.30 - 12.30 12.30 - 14.00 14.00 - 15.30 15.30 - 16.00 16.00 - 17.30 17.30 - 18.30 18.30 - 20.00 20.00 - 21.30 Mr. Budi - Ms. Nurul Mr. Syukur - Ms. Dian Ust. Abror - Ust. Abror - Mr. Syukur Mr. Ickien 2 Saturday & sunday Pronunciation Muhadatsah Imriti Jurumiyah Japan Betty Translation 05.30 - 06.30 07.30 - 09.00 09.00 - 10.30 12.30 - 14.00 14.00 - 15.30 18.30 - 20.00 20.00 - 21.00 Mr. Budi Pak hery Pak hery Pak mujib Pak mujib Mr. Syukur Mr. Ickien 3 Friday ( weekly test) Pronunciation Reading Writing Jurumiyah & muhadatsah Mandarin Alfiyah Imriti & japan Translation 05.30 - 06.30 07.30 - 08.30 08.30 - 10.00 10.00-11.00 13.00 - 14.00 14.00 - 15.30 16.00 - 17.00 Conditional Mr. Budi Ms. Nurul Mr. Syukur Pak Hery Ms. Dian Ust. Abror Pak mujib Final Exam of Reading, mandarin, and pronunciation : 7^th june 2013 Final Exam of writing, alfiyah, japan, muhadatsah, imrity, translation : 〖26〗^th- 27^th 2013 8^th june 2013 start TOEFL selama 2 minggu dilanjutkan rakit komputer selama 2 hari(〖22〗^th-〖23〗^th june 2013

PONDOK BAHASA SERIBUDUA


GOLDEN BULETIN Pondok Bahasa SERIBUDUA Gununganyar Soko Tuban Special Edition Segala alam,segala angin,segala gelombang dan samUdra sudah sepantasnxa penulis haturkan syukur pada Ilahirobby........ Dalam kesempatan ini Semua member Pondok Bahasa SERIBUDUA USA, PRINCESS n DIPLOMA mengemas suatu inspirasi lewat Golden Buletin Special Edition pada kegiatan BAKTI PENDIDIKAN BAHASA di PP. NURUL JADID Cekalang Soko Tuban. Study Experiment yang di laksanakan untuk menguji Hipotesa member seberapa besar rasa Hablumminannas kita selama bulan ramadhan sebagai kalimatussawa` dengan dunia Pesantren tiada lain untuk mempererat tali silakh dan menambah rasa tanggung jawab bahwa apa yang kita miliki wajib kita ajarkan pada sesama. Serta menanamkan cinta belajar karna rasa cinta bukan hanya kata tapi bukti yg nyata itulah Pecinta Interprestasi sejati. Pada dasarnya Realitas yang terjadi adalah Minimnya kader karna ketakutan pada suatu bayangan dan Faktor terbesar adalah Pesimis pada sesuatu yang belum d ketahui. Golden Ways of SERIBUDUA students “ Today is young tomorrow will be leader “ This statement encourages us to pay attention to the young is existence in the future. They must realize that as young generations have responsibility. They should do what is their responsibility as young generation such as : - We must be able to keep good reputation of nation - Making our country be better than before - Participation and supporting in developing country Pojok Soko Di sebuah desa terpencil atas gunung di desa Gununganyar soko terdapat lembaga 4 bahasa (English,Arabic,Mandarin n Japan) SERIBUDUA yang lahir pada 13 oktober 2007 dan sudah di kenal di jawa timur yang sudah menelurkan puluhan alumny yang sudah ngajar sebelum kuliyah dan sampai saat ini tetap eksis karna tiap tahun Update bahasa dan metode. Ini adalah salah satu gambaran kecil buat kita bahwa dimanapun tempatnya itu layak untuk didirikan pasar pendidikan. SERIBUDUA yang kini melahirkan lembaga DIPLOMA dan SMP GUS DUR pendidikan bertarget dengan program unggulan 4 bahasa. dan sampai saat ini SERIBUDUA tetap di percaya para lembaga karna system kami yang cocok di terapkan baik lembaga swasta, negeri ataupun di pondok pesantren dengan bukti sampai saat ini di percaya untuk bekerjasama dengan beberapa lembaga. Diantaranya : Siswa English Camp : a. Siswa SMK & PP. MUJADDADIYAH Kuwiran Kare Madiun 2011. b. Siswa unggulan MTs MA`ARIF Bojonegoro 2011. c. Siswa English Camp MA TARBIYATUL ISLAM Soko d. SMAI MIFTAHUL HUDA Sendangrejo Dander e. MTs MIFTAHUL HUDA Sendangrejo Dander f. SMP Plus AL AMANAH Sumbertlaseh Dander g. SMP Islam NURUL ULUM Leran Kalitidu Bojonegoro h. Bedah Buku Golden Tenses bersama KKN mahasiswa STAI Sunan Giri Bojonegoro 2010 a. Di percaya PT. Buka Buku Production Jogjakarta yang bekerjasama dengan Pemkab Bojonegoro menggelar lomba pidato unggulan tingkat SLTA Sekabupaten Bojonegoro dengan session English Question, Grammarical dan Discuss di Gedung Serbaguna Bojonegoro. 2010 b. Di percaya oleh Dosen UNISKA Kediri untuk menggelar Diklat Nasional 4 Bahasa (English, Arabic, Mandarin dan Jepang 2010 di Gedung serbaguna bojonegoro) c. Di percaya untuk Diklat Bahasa para guru MTs Ma`arif Bojonegoro, Methodology Rancangan Siswa Unggulan dengan Standarisasi RSBI English Area System i. Les bahasa para guru MI Ngasem Bojonegoro. Practicing DIPLOMA Goldrn English Training Area : a. MA & PP. Al Rosyid Kendal Dander bojonegoro b. SMP & SMA Plus Al Fatimah Bojonegoro c. MA Matholi`ul Falah Simo Soko Tuban. d. MA & PP. Darussalam Sumberejo Bojonegoro. e. MTS/ SMK & PP. SYIFA`UL QULUB Bangilan f. MTs & SMA Wasilatul Huda Ngasem g. SMPN Masrip Dander Bojonegoro h. SMPN 1 Temayang Bojonegoro. Kiriman dari Alumny SERIBUDUA Just a joke : A man in a restaurant said to a stranger sitting at the next table. “Do you realize that you are reading your newspaper upside down ? “ of course I realize it.Do you think it’s easy?”. にほんごのあなたわ / Kosakata B. Jepang  Saya : watashi. Ya : hai. Kami : watashi tachi. Tidak : iie. Kamu : anata. jin : Orang Tuan : san. Guru : sensei. Siapa nama mu?: onamae wa? Apa kabar : hajimemashite. Director 716 Associate Editor Wim Language Advisor Syukur Publication Fidz Lay Out Circulations All Artistic Rul Ah..

SERIBUDUA ENGLEST KOURSE


Program Unggulan 1. English 2. Arabic 3. Mandarin 和自 4. Japan 日本語の) Jl. Makam Mbah. GENDU - Gununganyar - Soko - Tuban CMU : 08563286247. www.1002ec.blogspot.com Visi : Mencetak generasi muda yang berkualitas dan berakhlakul karimah Misi : 1. Mewujudkan sekolah unggulan dalam prestasi dan akademisi 2. Mencetak generasi muda yang mahir dalam bidang bahasa 3. Menumbuhkan jiwa yang Disiplin, kreatif, inovatif dan mandiri adalah lembaga formal yang mengacu pada kurikulum Nasional dengan pendidikan muqim model nuansa Religy dengan modifikasi program unggulan 4 bahasa (english, arabic, mandarin & japan) jaminan kualitas mahir berbahasa asing. Keluhan Ortu Terhadap Anak Setelah Lulus MI/ SD: 1. Cara berfikirnya lambat. 2. Tidak mempunyai mental karna faktor umur 3. Kurang menguasai mata pelajaran. 4. Berfikir mencari tempat les dan bimbingan belajar 5. Canggung bergaul dengan teman seusia 6. Sulit untuk di atur. 7. Tidak mempunyai semangat belajar. 8. Tidak bisa berorganisasi. 9. Tidak bisa memunculkan bakat terpendam 10. Kesulitan menguasai bahasa. 11. Kurang kreatif & tidak mempunyai cita-cita. 1. Merakit Computer 2. Bahasa Prancis 3. Jurnalistik 4. Leadership 5. Hafalan surat pendek 6. Pramuka dll. SERIBUDUA DIPLOMA adalah Pendidikan Boarding 1 tahun yang menetap di pondok bahasa dengan sistem religy dan wajib berjama`ah dengan program 4 bahasa English, Arabic, Mandarin & Japan serta Computer A. Semester I - Basic & Intermediate Grammar - Basic & Intermediate Speaking - Vocabulary - Listening - Pronunciation - Debate - Speech - Arabic - Mandarin - Teaching Method - Goes to bali island - Practicing (PPL) B. Semester II - Translate - Reading - Writing - Betty - Toefl - Japan - Psychology - Methodology - Rakit Computer Pendaftaran DIPLOMA dibuka tiap bulan Juni - juli Extracurricular 1. English TRAVEL (Kita bina 1 minggu dan goes to Bali island) 2. Out bound Ala 4 Bahasa & Kemah Bahasa 3. Wisata Bahasa 4. Training of Motivation 5. Hypnoteaching 6. Republik Bahasa 7. Seminar bahasa.